Refleksi Kritis Pandangan Will Kymlicka dan Perlindungan Hukum Terhadap Hak Minoritas Orang Asli Papua

Authors

DOI:

https://doi.org/10.37893/jbh.v13i1.706

Keywords:

Hak Minoritas, Orang Asli Papua, Otonomi Khsusus, Kebebasan, Liberal

Abstract

Orang Asli Papua akan merasa menjadi bagian NKRI apabila dapat berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan dalam bingkai keadilan dan kearifan lokalnya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis refleksi kritis pandangan Will Kymlicka tentang hak minoritas dalam konteks “Nasionalisme” Orang Asli Papua, serta mengetahui peran negara dalam melindungi hak-hak minoritas OAP. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, metode penelitian yang digunakan adalah refleksi kritis untuk melakukan pengujian terhadap kelebihan, kelemahan dan relevansi konsepsi tentang asas-asas yang ada. Penelitian ini mencoba untuk melakukan refleksi kritis terhadap pandangan Will Kymlicka tentang hak minoritas Orang Asli Papua (OAP), serta apa peran negara dalam melindungi hak-hak minoritas OAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun pemerintah telah melakukan banyak hal untuk memberikan perlindungan hukum bagi Orang Asli Papua, masih ada beberapa persyaratan mendasar yang seharusnya menjamin kebebasan bagi OAP yang belum terpenuhi, minority rights yang ditetapkan oleh pemerintah masih belum berhasil karena liberal culture dalam perlindungan hak individu belum optimal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

AAP. “Pengakuan Negara Atas Kekhususan Papua, Berikan Afirmasi Dan Proteksi Orang Asli Papua,” 2021. http://dbfmradio.id/index.php/news/20-nasional/1331-pengakuan-negara-atas-kekhususan-Papua-berikan-afirmasi-dan-proteksi-orang-asli-Papua.

Anam, Choirul, Muhammad Felani, Muhammad Nurkhoiron, Nurrohman Aji, Nurul Firmansyah, Renata Arianingtyas, Wahyu Effendi, Yossa A. P. Nainggolan, and Zainal Abidin. Upaya Negara Menjamin Hak-Hak Kelompok Minoritas di Indonesia Sebuah Laporan Awal. Edited by Atikah Nuraini, Kurniasari Novita Dewi, and Yuli Asmini. Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2016.

Andini, Nanda Ignatia. “Keterbatasan Kebebasan Pers Di Papua.” kawanhukum.id, 2023. https://kawanhukum.id/keterbatasan-kebebasan-pers-di-Papua/

Asadov, Javid. “Azerbaijan’s Multicultural Policy of Ethnic Diversity.” Studia Wschodnioeuropejskie. April 2023: 43–45. https://doi.org/10.31971/24500267.18.4.

Aziz, Abdul, dan Asep Rifqi. “Korelasi Dialektika Hegel Dan Pancasila.” Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat 5, no. 1 (2022): 30–54. https://doi.org/10.53977/sd.v5i1.525.

Basit, Abdul. “Comparison of Concepts and Practices of Citizenship Between Liberal Democracy and Pancasila Democracy.” Pancasila: Jurnal Keindonesiaan 3, no. 1 (2023): 86–99. https://doi.org/10.52738/pjk.v3i1.135.

Belarminus, Robertus. “Kaleidoskop 2019: Kerusuhan di Papua, Buntut Kasus Rasial dan Hoaks.” kompas.com, 2019. https://regional.kompas.com/read/2019/12/30/07000031/kaleidoskop-2019--kerusuhan-di-Papua-buntut-kasus-rasial-dan-hoaks?page=all

Bräuchler, Birgit. “Creative Peacebuilding and Resistance in Indonesia.” The Asia Pacific Journal of Anthropology 23, no. 1: 1–19. https://doi.org/10.1080/14442213.2021.2007990

Chandra, Frans Kenny, Hubert Niklas, Muhammad Haikal, and Shabila Ocktavia. “Analisis Konflik HAM Yang Terjadi di Papua.” Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains dan Sosial Humaniora 1, no. 1 (2022): 62–77. https://journal.forikami.com/index.php/nusantara/article/view/41

Costa, Fabio Maria Lopes. “Empat Bulan Pilot Susi Air Ditawan, Negosiasi Masih Mandek.” kompas.id, 2023. https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/06/08/empat-bulan-pilot-susi-air-ditawan-negosiasi-masih-mandek?bookmark=1%3Floc%3DBookmark&status=sukses_login&status_login=login

David, Mikhael Silas. “Tinjauan Yuridis Mengenai Hak Ulayat Masyarakat Adat Papua Barat Terhadap Sengketa Tanah Antara Pertamina Dengan Warga Setempat.” Lex Administratum 12, no. 1 (2023). https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/administratum/article/download/52600/44774/125870

Dulmanan, Amsar A. “Multikulturalisme Dan Politik Identitas: Catatan Reflektif Atas Gagasan Politik Will Kymlicka.” Muqoddima Jurnal Pemikiran Dan Riset Sosiologi 1, no. 1: 31–42. https://doi.org/10.47776/MJPRS.001.01.03

Gusti Ndegong Madung, Otto. “Konsep Liberalisme Politik John Rawls Sebagai Jawaban Terhadap Tantangan Masyarakat Plural dan Kritik Atasnya.” Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi Stf Driyarkara 18, no. 2 (2022): 218–237. https://doi.org/10.36383/diskursus.v18i2.327

Kaelan, MS. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta: Paradigma, 2005.

Kymlicka, Will. “Liberalism, Community and Culture Twenty-Five Years on: Philosophical Inquiries and Political Claims.” Two Homelands, no. 44 (2016). https://doi.org/10.3986/dd.2016.2.06

Luhukay, Roni Sulistyanto. “Refleksi Atas Perlindungan Hak Asasi Manusia di Provinsi Papua.” Pro Patria: Jurnal Pendidikan, Kewarganegaraan, Hukum, Sosial, Dan Politik 4, no. 2 (2021): 213–231. https://doi.org/10.47080/propatria.v4i2.1428

Mawikere, Marde Christian Stenly. “Pendekatan Penginjilan Kontekstual Kepada Masyarakat Baliem Papua.” Jurnal Jaffray 16, no. 1 (2018): 25. https://doi.org/10.25278/jj71.v16i1.282

MKRI. “Putra Papua Persoalkan Syarat Kepala Daerah Harus Orang Asli Papua,” April 21, 2016. https://www.mkri.id/index.php?id=13069&page=web.Berita

———. Risalah Sidang MKRI Perkara Nomor 47/PUU-XIX/2021 perihal Uji Materil UU No. 2 TAHUN 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (2021). https://www.mkri.id/index.php?id=11609&page=download.Risalah

Musaad, Muhammad. “Perlindungan Hak Masyarakat Adat Papua Dalam Kerangka Otonomi Khusus.” Papatung: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan dan Politik 5, no. 1 (2022): 80–87. https://doi.org/10.54783/japp.v5i1.557

Noor, Firman. “Analisis Terhadap Kebijakan Pemerintah Tentang Separatisme Papua.” Jurnal Pertahanan & Bela Negara 6, no. 3 (2018): 19–46. https://doi.org/10.33172/jpbh.v6i3.313

Nurholis, Egi, Agus Budiman, dan Jeni Danurahman. “Revitalisasi Pancasila Sebagai Upaya Memupuk Pemahaman Multikultural Bagi Mahasiswa Universitas Galuh.” Jurnal Artefak 9, no. 2 (2022): 149. https://doi.org/10.25157/ja.v9i2.8941

Provinsi Papua. Peraturan Daerah Khusus Provinsi Papua Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Majelis Rakyat Papua (2008). https://Papua.go.id/view-detail-produkhukum-85/pelaksanaan-hak-dan-kewajiban-majelis-rakyat-Papua.html

———. “Peraturan Daerah Khusus Provinsi Papua Nomor 19 Tahun 2008 tentang Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Orang Asli Papua,” 2008, 16. https://Papua.go.id/view-detail-produkhukum-97/perlindungan-hak-kekayaan-intelektual-orang-asli-Papua.html

Purnamasari, Dian Dewi. “Pemekaran Papua Terus Berlanjut Meski Efektivitas Diragukan.” kompas.com, 2022. https://www.kompas.id/baca/polhuk/2022/11/16/pemekaran-Papua-terus-berlanjut-meski-diragukan-efektivitasnya

Risdianto, Danang. “Perlindungan Terhadap Kelompok Minoritas di Indonesia Dalam Mewujudkan Keadilan dan Persamaan di Hadapan Hukum.” Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional 6, no. 1 (2017): 125. https://doi.org/10.33331/rechtsvinding.v6i1.120

Salamat, Yusuf. “Pengaturan Mengenai Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat (Studi Kasus Pengakuan Terhadap Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat Dayak di Kalimantan Tengah).” Jurnal Legislasi Indonesia 13, no. 4 (2016): 411–120. https://doi.org/https://doi.org/10.54629/jli.v13i4.88

Setiarsih, Ari, and Suharno Suharno. “Scrutinizing Papua from Nationalism, Identity Politics, and Indonesian National Integration Perspectives.” Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review 3, no. 2 (2018): 151–172. https://doi.org/10.15294/ipsr.v3i2.13667

Soetjipto, Ani Widyani. “Journey to Justice: The United Nations Declaration on the Rights of Indigenous Peoples in the Context of West Papua.” JAS (Journal of ASEAN Studies) 10, no. 1 (2022): 129–149. https://doi.org/10.21512/jas.v10i1.8491

Talal, Olga. “Fragmentation of Political Authority and Bureaucratic Entrepreneurship: Explaining Instances of Minority Accommodation in Israel and Estonia.” Comparative Political Studies 56, no. 5 (2023): 625–654. https://doi.org/10.1177/00104140221115175

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.” Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4151. http://www2.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/Pengamanan

Untarto, Totok Mei, Havidz Fatamasya, Ferdinandus Hurulean, Jonni Marwa, Ery Atmodjo, Maria Irene Arim, dan Roni Bawole. Orang Asli Papua Dalam Pengelolaan Pariwisata Berbasis Konservasi di Kepala Burung Papua. Edited by Charlie D. Heatubun dan Ezrom Batorinding. Papua Barat: Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Papua Barat, 2020.

Urdánoz, Jorge. “John Stuart Mill and Proportional Representation. A Misunderstanding.” Political Science 71, no. 2 (2019): 158–171. https://doi.org/10.1080/00323187.2019.1701949

Walhi. “Kajian Terbaru Soal Papua: Terungkap Indikasi Kepentingan Ekonomi Dalam Serangkaian Operasi Militer Ilegal di Intan Jaya, Papua | WALHI.” Walhi. or.Id, 2021. https://www.walhi.or.id/kajian-terbaru-soal-Papua-terungkap-indikasi-kepentingan-ekonomi-dalam-serangkaian-operasi-militer-ilegal-di-intan-jaya-Papua

Downloads

Published

2024-07-18

How to Cite

Herjawan, H., & Pratama, H. S. (2024). Refleksi Kritis Pandangan Will Kymlicka dan Perlindungan Hukum Terhadap Hak Minoritas Orang Asli Papua. Binamulia Hukum, 13(1), 117–135. https://doi.org/10.37893/jbh.v13i1.706